4 Juli 2012

7 KISAH DAHSYATNYA DOA ULAMA SALAF (Seri Keajaiban Doa)


Ilustrasi dari Inet
KISAH 1: GARA-GARA TIDAK MAU JADI HAKIM AGUNG
Khalifah Al-Musta’in Billah (salah seorang khalifah era Bani Abbasiyah) pernah mengirim utusan untuk memanggil Imam Nashar bin Ali rahimahullah (salah seorang ulama zaman itu), yang akan diangkatnya sebagai hakim agung kekhalifahan. Maka Abdul Malik wali kota Bashrah, dimana sang imam tinggal, mengundang dan mendorong beliau agar memenuhi kehendak Khalifah. Imam Nashar berkata kepada Wali kota: Izinkan aku pulang dulu untuk beristikharah kepada Allah Ta’ala. Kemudian beliaupun pulang pada tengah hari, dan saat sampai rumah beliau langsung melakukan shalat dua rakaat, lalu berdoa: Ya Allah, jika memang ada kebaikan di sisi-Mu yang telah Engkau sediakan untukku, maka wafatkanlah aku untuk menghadap-Mu. Sejenak berikutnya beliau lalu tertidur. Namun saat hendak dibangunkan (untuk shalat asar), didapati ternyata beliau telah jadi mayat! Subhanallah!
(Siyaru A’lamin Nubala’ oleh Imam Adz-Dzahabi, jilid 12: hal. 136).
KISAH 2: MASUK ISLAM BERKAT DOA IMAN IBNUL MUBARAK
Pernah suatu saat, ketika Imam Abdullah bin Al-Mubarak rahimahullah berada di sebuah majelis, tiba-tiba seorang pemuda tampan dan berpenampilan perlente bernama Al-Hasan bin Isa diatas hewan tunggangannya, melintas di depan beliau. Imam Ibnul Mubarak lalu bertanya: siapa dia? Dan dijawab oleh sebagian murid beliau yang mengenal pemuda tersebut: Dia seorang pemuda nasrani. Seketika itu juga sang Imam langsung memanjatkan doa: Ya Allah, karuniakanlah hidayah Islam kepada pemuda ini! Dan, subhanallah, rupanya doa beliau benar-benar mustajab. Karena tak lama berselang si pemuda pun masuk Islam! Walhamdu lillahi Rabbil’alamin.
(Siyaru A’lamin Nubala’ jilid 12: hal. 28-29).
KISAH 3: SATU LAGI KEAJAIBAN DOA IMAM IBNUL MUBARAK
Ibnu Wahb bertutur: Pernah suatu hari Imam Ibnul Mubarak rahimahullah melewati seorang lelaki buta. Tiba-tiba lelaki itu berkata kepada beliau: Aku mohon, tolong Imam berkenan mendoakanku semoga Allah menyembuhkan kebutaanku dan memulihkan penglihatanku! Sang Imampun langsung berdoa kepada Allah untuk si lelaki tersebut. Dan, subhanallah benar-benar luar biasa. Seketika itu pula si buta bisa melihat kembali, di depanku, sedang aku menyaksikannya langsung !
(Siyaru A’lamin Nubala’ jilid 8: hal. 390).
KISAH 4: DATANG DIPIKUL, PULANG GANTIAN MEMANGGUL ALAT PEMIKULNYA!
Dikisahkan, sekali waktu ada seorang lelaki yang dibawa untuk menghadap Imam Habib Al-‘Ajmi rahimahullah , dalam keadaan dipikul dengan suatu alat pemikul, karena menderita kelumpuhan total, sehingga tidak bisa berjalan. Lalu beliau mendoakannya, dan yang terjadi benar-benar ajaib. Si lelaki tersebut langsung bisa berdiri dengan kedua kakinya yang sesaat sebelumnya masih lumpuh. Lalu dia mengambil alat pemikulnya semula, memanggulnya diatas pundaknya, dan berjalan pulang menemui keluarganya! Allahu Akbar!
(Jami’ul ‘Ulum Wal-Hikam oleh Imam Ibnu Rajab, hal. 353).
KISAH 5: DZUN NUN BERDOA, DAN PERAHUPUN LANGSUNG TENGGELAM
Muhammad bin Al-Farkhi rahimahullah berkisah: Pernah suatu hari aku bersama Dzun Nun (Al-Mishri) rahimahullah di atas sebuah perahu. Sementara itu ada perahu lain dengan sejumlah penumpang pas melintas di dekat perahu kami. Lalu disampaikan kepada beliau bahwa, mereka yang naik perahu satunya itu mau menghadap Sultan untuk memberikan kesaksian bahwa beliau (Dzun Nun) telah menjadi kafir. Mendengar itu, serta merta beliau berdoa: Ya Allah, jika memang sengaja hendak berdusta, maka tenggelamkanlah mereka semua. Lalu tiba-tiba perahu mereka oleng dan terbalik, sehingga seluruh penunmpangnyapun tenggelam semua sesuai isi doa sang zahid (ahli zuhud). Kemudian aku (Muhammad bin Al-Farkhi) berkata: Bagaimana dengan si pengemudi, mengapa harus ikut tenggelam juga? Beliau menjaawab: Ya, mengapa dia tetap bersedia mengangkut mereka, padahal telah tahu tujuan buruk mereka? Mungkin akan lebih baik jika mereka berdiri menghadap Allah dengan cara tenggelam, daripada harus berdiri (di hadapan Sultan) sebagai saksi-saksi palsu! Namun wajah Dzun Nun tiba-tiba berubah (mungkin karena didera rasa penyesalan atas doa buruk beliau), lalu berucap: Demi keagungan-Mu ya Allah, sungguh aku tidak akan berdoa buruk lagi terhadap siapapun setelah ini!
(Siyaru A’lamin Nubala’ jilid 11: hal. 534).
KISAH 6: DAN AYAM JAGOPUN JADI “KORBAN”
Al-kisah, Imam Sa’id bin Jubair rahimahullah (saat mudanya) dulu pernah punya seekor ayam jago yang selalu berkokok pada jam tertentu di malam hari, sehingga beliaupun biasa bangun untuk shalat malam berkat suara kokok jago tersebut. Sampai suatu malam, entah mengapa, ayam penggugah itu absen berkokok, sehingga sang imam mudapun baru bangun pada waktu subuh, dan tidak sempat shalat malam. Beliau merasa sedih dan kecewa sekali karenanya, lalu begumam: Ada apa dengannya (kok tidak berkokok untuk membangunkanku seperti biasa)?. Semoga saja Allah memutuskan suara kokoknya! Dan jago istimewa itupun tidak bisa lagi berkokok sesudah itu selamanya. Lalu ibunda Imam Sa’id berkata kepada beliau: Wahai anakku, lalu apa lagi (yang akan menjadi “korban” doamu) setelah ini?
(Mujabud-da’wah oleh Imam Ibnu Abid-Dun-ya, hal. 66).
KISAH 7: YANG INI GILIRAN POHON KENARI
Diceritakan bahwa, Imam Sahal bin ‘Abdillah bin Al-Farhan rahimaullah, dulu pernah punya sebatang pohon kenari, yang berbuah banyak sekali setiap tahunnya. Sampai suatu hari ada seorang lelaki yang terjatuh saat memanjatnya. Beliapun sangat sedih dan merasa terpukul sekali atas musibah tersebut. Sampai-sampai beliau berucap doa: Ya Allah buatlah pohon ini menjadi kering. Maka pohon kenari yang semula sangat subur dan lebat itupun akhirnya benar-benar berubah kering, dan akibatnya, tentu saja tidak bisa berbuah lagi sesudahnya!
(Hilyatul Auliya’ oleh Abu Nu’aim Al-Ashfahani).
Disadur dari status Ustadz Ahmad Mudzoffar, MA
Untuk mendapat cerita dan tausiah-tausiah  lainya. silahkan gabung ke:Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar